Halaman
Kegiatan penjelajahan di alam bebas merupakan kegiatan yang menyenangkan
karena banyak berunsur petualangan. Dalam sebuah petualangan, seseorang
tidak akan pernah tahu bagaimana akhir perjalanannya. Apakah akan berhasil
sampai ke tujuan atau tidak. Hal ini dikarenakan banyak rintangan dan hambatan
yang mungkin terjadi di alam bebas.
Bahaya yang mungkin mengancam para penjelajah dapat berasal dari alam
dan dari dirinya sendiri. Bahaya dari alam umumnya terjadi di luar kuasa manusia.
Oleh karena itu, setiap penjelajah perlu mengetahui tindakan antisipatif dalam
menghadapi berbagai keadaan yang memaksa penjelajah untuk bertahan hidup.
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa mampu mempraktikkan perencanaan dasar-dasar kegiatan menjelajah alam
bebas serta nilai kerja sama, toleransi, tolong menolong, pengambilan keputusan dalam
kelompok.
• Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan penjelajahan di alam
bebas serta nilai kerja sama, toleransi, tolong menolong, keputusan dalam kelompok.
Pelajaran 21
Penjelajahan di Alam Bebas (2)
Sumber
:
www2.swgc.mun.com
226
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
• Penjelajahan •
Sleeping bag
• Alam bebas •
Nesting
•
Survival
•
Vedpless
• Ransel • GPS
• Ponco
Penjelajahan di Alam Bebas
Peta Konsep
Kata Kunci
Dasar-dasar
keterampilan
penjelajahan di
alam bebas
Dasar-dasar
penyelamatan di
alam bebas
Persiapan sebelum
melakukan
penjelajahan di
alam bebas
Selama
melakukan
penjelajahan di
alam bebas
Hal penting
dalam
menghadapi
survival
Kebutuhan bagi
survivor
227
Pelajaran 21
Penjelajahan di Alam bebas (2)
A. Dasar-Dasar Keterampilan Penjelajahan di Alam Bebas
Risiko dalam melakukan kegiatan di alam hebas tergolong tinggi, jika
kegiatan tersebut tidak dipersiapkan dengan matang. Risiko yang mungkin
timbul ketika melakukan penjelajahan di alam bebas di antaranya cuaca buruk,
medan yang sulit, sumber air dan makanan yang kurang, serta gangguan hewan-
hewan liar. Walaupun demikian, hal-hal tersebut bukanlah halangan yang berarti
untuk melakukan penjelajahan di alam bebas jika dibekali dengan persiapan yang
matang.
Persiapan dalam melakukan penjelajahan di alam bebas terdiri atas persiapan
sebelum melakukan penjelajahan dan selama melakukan penjelajahan.
1. Persiapan Sebelum Melakukan Penjelajahan di Alam Bebas
Perencanaan perjalanan (
Pal
) sangat bermanfaat untuk mendukung dan
memudahkanmu dalam melakukan suatu penjelajahan. Keberhasilan suatu
penjelajahan ditentukan oleh persiapan-persiapan awal yang baik dan matang.
Oleh karena itu,
Pal
harus dikuasai benar-henar sehingga dapat terhindar dari
risiko yang berbahaya.
Sebelum melakukan penjelajahan, pengetahuan tentang kemampuan
diri sendiri sangat penting. Pengetahuan tersebut sangat bermanfaat untuk
menentukan posisi diri dalam kelompok. Jangan memaksakan diri jika
kemampuan
fi
sik kurang mendukung.
Terdapat tiga tahapan yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan
penjelajahan. Berikut ini adalah ketiga tahapan tersebut.
a. Rencana Penjelajahan
Dalam rencana penjelajahan terdapat beberapa hal yang harus ditentukan untuk
mempermudah dan menghindari kemungkinan buruk y
ang akan terjadi. Hal-hal
yang harus ditentukan dalam rencana penjelajahan adalah sebagai berikut.
Gambar 21.1
Menjelajah di alam bebas adalah kegiatan yang sangat menyenangkan
Sumber
:
www2.swgc.mun.com
228
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
1) Menentukan maksud dan tujuan melakukan penjelajahan
2) Menentukan tempat yang akan dituju
3) Pencarian informasi tentang lokasi tempat yang akan dituju
4) Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan
5) Menentukan waktu yang akan dibutuhkan
6) Menentukan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penjelajahan
7) Mempersiapkan
fi
sik dan mental
b. Rencana Perlengkapan
Perlengkapan adalah bagian yang sangat penting dalam penjelajahan.
P
erlengkapan harus disesuaikan dengan kebutuhan penjelajahan. Apabila
penjelajahan tersebut berupa
hiking
di tempat-tempat yang banyak dikunjungi
orang, perlengkapan yang dibawa dapat minim dan seadanya. Namun, jika
penjelajahan yang dilakukan adalah ekspedisi yang memerlukan waktu lama,
maka perlengkapan yang dibawa pun sangat banyak dan lengkap.
Agar memudahkan dalam merencanakan perlengkapan, buatlah da
Ğ
ar
perlengkapan yang akan dibawa. Perlengkapan dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok, yaitu perlengkapan pribadi, perlengkapan kelompok, dan
perlengkapan teknis.
1) Perlengkapan Pribadi
Perlengkapan pribadi dapat dibagi-bagi menjadi tiga kelompok, yaitu
perlengkapan dasar, perlengkapan tidur, dan perlengkapan penunjang.
Pembagian kelompok ini dibuat untuk memudahkan dalam mempersiapkan
perlengkapan yang akan dibawa.
a) Perlengkapan dasar
• Ransel • Jaket
• Air minum dan makanan • Topi lapangan
• Sepatu • Celana
• Ponco/jas hujan • Baju
• Kaus kaki
Gambar 21.2
Perlengkapan yang dibawa harus sesuai dengan kebutuhan
Sumber
:
www.corbis.com
229
Pelajaran 21
Penjelajahan di Alam bebas (2)
b) Perlengkapan tidur
• Pakaian tidur
•
Sleeping bag
• Jaket
• Kaus kaki
• Matras
c) Perlengkapan penunjang
• Obat-obatan pribadi
• Alat mandi
• Alat tulis
• Pisau komando
• Alat makan
2) Perlengkapan Kelompok
Perlengkapan kelompok adalah perlengkapan yang dibawa untuk memenuhi
kebutuhan semua anggota kelompok. Berikut adalah macam-macam
perlengkapan kelompok.
a) Tenda
b) P3K kelompok
c) Perlengkapan masak
d) Alat masak (
nesting
)
e) Alat pembuat api (korek api, para
fi
n, kompor lapangan, trangia)
f) Tempat air (
vedplees
)
g) Bahan bakar (spiritus, dan minyak tanah)
3) Perlengkapan Teknis
Perlengkapan teknis adalah perlengkapan yang dibutuhkan untuk teknis-
teknis beraktivitas di alam bebas. Perlengkapan teknis dapat dibagi ke dalam
dua kelompok, yaitu alat bantu kelengkapan jalan dan kelengkapan khusus.
a) Alat bantu kelengkapan jalan
• Peta • GPS (
Global Positioning System
)
• Kompas • Golok
• Senter • Pisau
•
Webbing
Gambar 21.3
Perlengkapan kelompok
Sumber
:
www.corbis.com
(p
,
y
)
230
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
b) Perlengkapan khusus
Perlengkapan khusus adalah perlengkapan yang dibutuhkan dan
disesuaikan dengan tujuan penjelajahan dan kondisi medan. Contoh
perlengkapan khusus adalah sebagai berikut.
• Perlengkapan penelitian
• Perlengkapan penyusuran gua
• Perlengkapan penyusuran sungai
• Perlengkapan turun tebing
c. Rencana Perbekalan
Dalam merencanakan perbekalan yang akan dibawa, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan, y
aitu lamanya perjalanan, keadaan medan, dan aktivitas yang
akan dilakukan. Sementara itu, syarat perbekalan makanan adalah makanan
yang mengandung cukup kalori dan gizi, tahan lama, serta mudah dalam hal
pengolahannya.
2. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Selama Melakukan
Penjelajahan di Alam Bebas
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penjelajahan di alam
bebas di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Usahakan untuk melakukan hal-hal yang telah direncanakan sebelumnya,
seperti tempat yang akan dituju dan lamanya waktu penjelajahan yang akan
dilaksanakan.
b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi pendirian kemah
antara lain sebagai berikut.
1) Hindari tempat yang rawan longsor, pohon tumbang, dan gangguan
binatang buas.
2) Hindari tempat yang menjadi jalan bagi binatang buas.
3) Terlindung dari hembusan angin.
4) Dekat dengan sumber air.
5) Tetap memelihara kondisi
fi
sik dan mental agar tetap sehat.
6) Jangan membuang sampah sembarangan. Jagalah kebersihan dan
kelestarian alam.
Gambar 21.4
Tenda untuk perlengkapan berkemah
Sumber
:
www.corbis.com
231
Pelajaran 21
Penjelajahan di Alam bebas (2)
Pelatihan 1
1. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
rencana penjelajahan!
2. Perlengkapan dibagi kedalam tiga kelompok, sebutkan!
3. Syarat apa yang harus diperhatikan dalam rencana perbekalan
penjelajahan?
B. Dasar-Dasar Penyelamatan Penjelajahan di Alam Bebas
Dalam melakukan kegiatan penjelajahan di alam bebas, ada kemungkinan
akan menghadapi suatu kondisi yang disebut survival. Survival berasal dari kata
“
survive
”, yang artinya upaya untuk mempertahankan hidup. Kondisi survival
dilakukan ketika ada perubahan dari kondisi normal ke kondisi kritis yang tidak
diinginkan, seperti tersesat dalam suatu pendakian gunung. Perubahan tersebut
terjadi karena adanya gangguan yang tiba-tiba atau secara mendadak dan dapat
menimbulkan bahaya. Berdasarkan sumbernya, bahaya dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu bahaya subjektif, dan bahaya objektif.
Bahaya subjektif adalah bahaya yang berasal dari diri kita sendiri. Misalnya,
kecerobohan, persiapan yang tidak matang, dan pengetahuan yang minim.
Sebaliknya, bahaya objektif adalah bahaya yang berasal dari luar diri kita.
Misalnya, tiba-tiba ada gempa bumi atau angin ribut.
Saat seseorang keluar dari kondisi normal dan memasuki kondisi survival,
yang harus ditekankan adalah kembali ke kondisi yang normal secepat mungkin
dan dalam kondisi
fi
sik dan mental yang baik. Faktor penting lainnya adalah
memelihara keinginan untuk bertahan (
will to survive
).
Ada tiga hal penting yang harus selalu diingat ketika menghadapi kondisi
survival, yaitu:
1. semangat untuk mempertahankan hidup,
2. kesiapan diri, dan
3. alat pendukung.
Semangat dan keinginan untuk bertahan harus selalu d
ij
aga jika berada
dalam situasi survival. Semangat adalah kunci penting agar kita dapat berpikir
jernih dan mencari jalan agar selamat dan keluar dari situasi survival. Kesiapan
diri juga merupakan hal pokok yang harus selalu ditumbuhkan dalam diri kita.
Selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal di luar dugaan kita sangat
membantu untuk keluar dari kondisi survival.
Alat pendukung merupakan hal penting untuk dapat bertahan. Dengan
adanya alat pendukung akan lebih memudahkan untuk dapat keluar dari kondisi
survival. Hal ini juga berhubungan dengan kematangan dalam merencanakan
dan mempersiapkan perlengkapan atau peralatan yang dibawa.
232
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
Ada beberapa kebutuhan dasar bagi survivor agar dapat mempertahankan
hidup, yaitu sebagai berikut.
1. Perlindungan Pribadi
Dalam kondisi survival, komponen pokok untuk perlindungan pribadi yaitu
pemeliharaan suhu tubuh agar tetap normal dan pencegahan luka. Pemeliharaan
suhu tubuh normal sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
2. Pakaian
Pakaian adalah benteng terakhir kita untuk bertahan hidup terutama jika
makanan, air,
shelter
, dan api berada dalam jumlah terbatas atau tidak ada sama
sekali. Jika survivor memakai pakaian yang sesuai dengan fungsinya, survivor
dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama dan dapat memenuhi
kebutuhannya, seperti membuat api,
shelter
, dan mencari makanan. Selain
berfungsi sebagai pelindung dari cuaca luar, pakaian juga berfungsi sebagai
pelindung terhadap bahaya luka secara
fi
sik yang diakibatkan oleh tumbuhan,
medan yang terjal, dan gangguan binatang seperti gigitan dan sengatan.
3. Bivak
Bivak adalah pelindung survivor terhadap segala hal berbahaya yang berasal
dari lingkungan. Lokasi dan tipe bivak sangat bervariasi bergantung tipe survival
yang dihadapi. Ada beb
erapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
lokasi pembuatan bivak, di antaranya:
a. waktu dan energi yang dibutuhkan untuk membuat bivak,
b. keamanan dan kenyamanan bivak,
c. kondisi cuaca,
d. fasilitas alam seperti pohon, dedaunan dan gua, dan
e. bahan yang dibawa, seperti ponco dan
fl
y sheet
.
4. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1) peralatan pendukung kemampuan survivor untuk tetap
survive
dalam
kondisi survival, dan
2) peralatan pembantu survivor untuk memberi tanda sebagai alat komunikasi
dengan pihak luar.
Syarat alat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak luar harus
kontras dengan alam sekitarnya sehingga dapat menarik perhatian. Contoh benda yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi adalah peluit, cahaya, api, kain, dan asap.
5. Api
Api sangat penting bagi survivor karena berfungsi sebagai penghangat,
penerang, pemberi tanda, serta untuk memasak makanan dan air. Selain itu,
fungsi api yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan semangat psikologis
survivor. Api dapat dihasilkan dari korek api, lensa pembesar, dan batu api.
233
Pelajaran 21
Penjelajahan di Alam bebas (2)
6. Makanan dan Air
Makanan dan air diperlukan survivor untuk memelihara fungsi metabolisme
tubuh agar tetap normal. Selain itu, makanan dan air diperlukan untuk memelihara
kekuatan dan ketahanan serta untuk mengatasi stres
fi
sik survivor. Sumber
makanan dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan
sekitar. Sumber makanan dari tumbuhan terutama berasal dari tumbuhan yang
hanyak mengandung karbohidrat. Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam
mencari sumber makanan dari tumbuhan, yaitu:
• harus dapat dimakan, rasanya cukup enak dan sesuai untuk lidah; serta
• tumbuhan tersebut harus tersedia di areal sekitar kita.
Makanan yang berasal dari hewan mengandung nilai yang tinggi terutama
kandungan lemak dan proteinnya. Segala sesuatu yang berjalan, merayap,
berenang, dan terbang dapat digunakan sebagai sumber makanan. Hal yang tidak
kalah penting dalam hal makanan dan minuman adalah survivor harus mengetahui
cara pengolahannya. Hal tersebut sangat penting karena cara pengolahan yang
salah dapat menyebabkan keracunan. Selain makanan, air merupakan faktor
penting dalam bertahan hidup. Seseorang dapat bertahan hidup selama beberapa
minggu tanpa makanan, tetapi seseorang dapat meninggal dunia jika tidak minum
beberapa hari. Oleh karena itu, jika air survivor habis, survivor harus mengetahui
Pelatihan 2
1. Apa yang dimaksud dengan survival?
2. Jelaskan jenis bahaya berdasarkan sumbernya!
3. Sebutkan tiga kebutuhan dasar bagi survivor!
4. Apa yang dimaksud dengan bivak?
5. Sebutkan beberapa pertimbangan untuk pemilihan lokasi bivak!
Gambar 21.5
Api di alam bebas memiliki fungsi
Sumber
:
campo-ongo.com
b
234
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
Re
fl
eksi
Penjelajahan di alam bebas penting untukmu lebih mengenal alam. Alam
yang indah dapat kamu jelajahi dan memberikanmu banyak manfaat. Manfaat
apa yang kamu rasakan dengan melakukan penjelajahan di alam bebas?
Rangkuman
Melakukan penjelajahan di hutan, gunung dan pantai merupakan kegiatan
yang menyenangkan, akan tetapi dalam melakukan penjelajahan diperlukan
persiapan yang sangat matang karena risiko yang akan dihadapi sangat besar.
Adapun peralatan yang harus dipersiapkan yaitu peralatan pribadi dan kelompok,
selain itu makanan yang dibawa juga harus mendukung terhadap kegiatan
penjelajahan.
Alat pendukung merupakan hal penting untuk dapat bertahan. Dengan
adanya alat pendukung akan lebih memudahkan untuk dapat keluar dari kondisi
survival. Hal ini juga berhubungan dengan kematangan dalam merencanakan dan
mempersiapkan perlengkapan atau peralatan yang dibawa.
235
Pelajaran 21
Penjelajahan di Alam bebas (2)
Evaluasi 21
A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang
bukan
merupakan hal-hal yang dilakukan dalam
merencanakan penjelajahan adalah ....
a. penentuan maksud dan tujuan
b. pencarian informasi lokasi yang akan dituju
c. penentuan dana yang dibutuhkan
d. pencarian teman
2. Dalam merencanakan perlengkapan yang akan dibawa, perlengkapan
dikelompokkan menjadi ....
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
3. Berikut adalah perlengkapan yang harus dibawa,
kecuali
....
a. perlengkapan pribadi
c. perlengkapan teknis
b. perlengkapan kelompok
d. perlengkapan tambahan
4. Salah satu contoh perlengkapan dasar adalah ....
a. ransel c. alat tulis
b. matras d. pisau komando
5. Perlengkapan teknis yang digunakan sebagai alat bantu kelengkapan jalan yaitu ....
a. sendok, piring, dan gelas
c. spiritus, para
fi
n, dan minyak tanah
b. jaket, matras, dan
sleeping bag
d. peta, kompas, dan GPS
6. Hal yang penting dalam menghadapi situasi survival adalah sebagai berikut,
kecuali
....
a. semangat c. kedewasaan diri
b. kesiapan diri d. alat pendukung
7. Perlengkapan kelompok adalah ....
a. perlengkapan untuk panjat tebing
b. perlengkapan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota
c. perlengkapan yang harus dibawa
d. perlengkapan berat
8. Contoh perlengkapan kelompok adalah sebagai berikut,
kecuali
....
a. tenda c. perlengkapan masak
b. P3K kelompok d. perlengkapan tidur
9. Untuk dapat memelihara suhu tubuh tetap normal diperlukan hal berikut,
kecuali
....
a. pakaian c. api
b. bivak d. pisau komando
10. Contoh alat yang dapat dipakai untuk berkomunikasi, yaitu ....
a. api dan asap
c. pohon dan peluit
b. air dan daun
d. semak dan sungai
236
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!
1. Persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan penjelajahan di
alam bebas?
2. Sebutkan hal-hal yang harus ditentukan dalam rencana penjelajahan!
3. Apa saja yang termasuk dalam perlengkapan dasar?
4. Terangkan dengan jelas yang dimaksud dengan perlengkapan teknis dan
sebutkan contohnya!
5. Apa yang dimaksud dengan bahaya subjektif dan bahaya objektif?
C. Kerjakanlah tugas berikut dengan baik!
1. Buatlah sebuah rencana
hiking
atau
camping
bersama teman-temanmu!
2. Praktikanlah cara membuat api unggun pada saat
camping
di bawah bimbingan
gurumu.
3. Jika selama melakukan penjelajahan di alam bebas terjadi kekurangan perbekalan
makanan, apa yang sebaiknya kamu lakukan?
237
Evaluasi
Semester 2
Evaluasi Semester 2
A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!
1. Bola dilemparkan dari atas kepala merupakan teknik melempar yang disebut ....
a.
overhead pass
b.
chest pass
c.
bounce pass
d.
heading pass
2. Teknik
man to man marking
merupakan teknik ....
a. pertahanan
b. penyerangan
c. mengoper bola
d. menggiring bola
3. Berikut ini merupakan teknik pukulan dalam permainan bulu tangkis,
kecuali
....
a.
lay up shot
b.
drop shot
c.
drive
d.
service
4. Pemukul yang digunakan dalam permainan bulu tangkis adalah
a.
bat
b.
glove
c. raket
d.
club
5. Gerakan untuk memberikan gaya dorong pada sebuah benda untuk
menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dinamakan ....
a. jalan
b. lompat
c. lari
d. tolak
6. Pada saat memutar badan dan mengayunkan cakram ke samping depan atas,
sudut yang dibentuk adalah ....
a. 30°
b. 40°
c. 60°
d. 90°
7. Nomor lempar yang pelaksanaannya menekankan pada dorongan lengan
yaitu ....
a. lontar martil
b. tolak peluru
c. lempar lembing
d. lempar cakram
238
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
8. Sikap yang dilakukan oleh seorang pesilat di awal dan akhir penampilannya
adalah ....
a. kuda-kuda c. berdoa
b. pasang d. salam
9. Kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu sesingkat-
singkatnya disebut ....
a. daya tahan otot c. kecepatan
b. kekuatan d. kelincahan
10. Salah satu contoh tes yang dapat digunakan untuk mengukur daya tahan
otot adalah ....
a.
push up
c. lari cepat 6 detik
b. lari 2,4 km d.
sit up
11. Istilah lain untuk kelincahan, yaitu ....
a.
speed
c.
endurance
b.
power
d.
agility
12. Gerakan senam yang menunjukkan bentuk aktivitas gerak dalam kehidupan
sehari-hari disebut ....
a. senam c. aerobik
b. drama d. pantomim
13. Di Indonesia senam dikenal mulai tahun ....
a. 1910 c. 1912
b. 1911 d. 1913
14. Renang gaya bebas disebut juga ....
a.
breast stroke
c.
dolphin kick
b.
dog style
d.
crawl
15. Istilah lain untuk meloncat pada renang adalah ...
a.
diving
c.
rowing
b.
swimming
d.
norkling
16. Pada saat meluncur, posisi kepala adalah ....
a. di atas permukaan air
c. menengok ke samping kiri
b. di bawah permukaan air
d. menengok ke samping kanan
17. Bagian tubuh yang pertama masuk ke air pada saat melakukan
diving
adalah ....
a. jari-jari c. wajah
b. kepala d. dada
18. Penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut,
kecuali
....
a. penebangan hutan dengan liar c. buang sampah sembarangan
b. kegiatan reboisasi
d. pendangkalan air sungai
19. Air laut yang meluap dapat menyebabkan terjadinya ....
a. badai c. gempa bumi
b. banjir laut d. tsunami
20. Skala pengukuran kekuatan gempa adalah ....
a. skala richter c. skala kecepatan gempa
b. skala intensitas gempa
d. skala prioritas
239
Evaluasi
Semester 2
B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!
1. Bagaimanakah teknik melakukan
overhead pass
?
2. Jelaskan teknik melakukan lempar cakram!
3. Jelaskan sistern penilaian dalam pertandingan pencak silat!
4. Jelaskan secara singkat perkembangan pencak silat di Indonesia!
5. Jelaskan prosedur pelaksanaan
zig-zag run tes
t!
6. Bagaimanakah teknik meloncat pada renang gaya bebas?
7. Bagaimanakah teknik pengambilan napas pada renang gaya bebas?
8. Apa yang dimaksud dengan banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut?
9. Apa yang kamu lakukan jika terjadi gempa bumi?
10. Sebutkan penyebab terjadinya banjir!
240
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
Glosarium
Atletik
: cabang olahraga yang memerlukan kekuatan, ketangkasan,
dan kecepatan yang terdiri atas nomor lari, lompat, jalan,
dan lempar.
Babak
: bagian permainan yang waktunya tertentu.
Bencana
: sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan,
kerusakan, kerugian, atau penderitaan.
Blocking
:
teknik pertahanan untuk membendung bola permainan bola
voli.
Chest pass
:
teknik mengoper bola dari depan dada dalam permainan
bola basket.
Daya tahan
:
kemampuan bertahan terhadap segala pengaruh dari luar
yang dapat merugikan.
Dribble
:
memantul-mantulkan bola ke lantai atau ke tanah dengan
berlari cepat atau pelan dengan langkah-langkah panjang
atau kecil.
Finis
: bagian terakhir dari suatu perlombaan.
Formasi
:
susunan pola penyerangan atau pertahanan.
Gelandang
:
pemain sepak bola pada bagian tengah.
Instalasi
:
perangkat peralatan teknik berserta perlengkapannya yang
dipasang pada posisinya dan siap dipergunakan.
Jasmani
: tubuh, badan, atau benda sebagai lawan rohani.
Kelenturan
: keadaan lentur.
Konsisten
: tetap, tidak berubah-ubah.
Koordinasi
: pengaturan suatu kegiatan sehingga peraturan dan tindakan
yang akan dilakukan tidak saling bertentangan atau simpang
siur.
Kuda-kuda
:
sikap siaga dalam bela diri dengan posisi kaki dan tubuh
yang siap menerima serangan.
Libero
:
pemain penjelajah dalam sepak bola.
Net
: jaring yang dibuat khusus untuk permainan olahraga, seperti
bulu tangkis, voli, dan tenis, dipasang melintang membagi
lapangan permainan menjadi dua bagian.
Otot
:
urat yang keras yang berfungsi menggerakan organ tubuh.
Overhead pass
:
teknik mengoper bola dari atas kepala dalam permainan
bola basket.
Penjelajahan
: proses atau cara menjelajahi (menelusuri daerah).
Peregangan
: proses atau cara meregangkan (tidak kendur).
Ritmik
: berirama.
241
Glosarium
Senam
: gerak badan dengan gerakan terten
Ĵ
u seperti menggerakkan
dan meregangkan anggota badan.
Servis
:
pukulan permulaan untuk memainkan bola.
Smes
:
pukulan keras yang menukik dan diarahkan ke pihak lawan.
Start
: sikap permulaan pada waktu akan melakukan jalan atau lari
dengan kaki atau tangan tidak boleh menyentuh garis batas
(harus berada di belakang garis batas)
Strategi
:
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus.
242
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
Indeks
A
Alam bebas 104, 224
Api 112, 118, 180, 120, 122
Atletik 41, 42, 47, 48, 154, 158, 222, 224,
224
B
Bela diri 51, 224
Bencana alam 207, 208, 209, 210, 216, 224
Berguling 77, 80, 83,
Blocking
14, 18, 19
Bola basket 131, 138
Bola voli 14, 24, 224
Bulu tangkis 141, 142, 150
C
Catcher
28, 34
Chest Pass
132
D
Daya tahan 62, 65, 66, 174
Dribbling
130, 133
G
Gaya bebas 200, 202
Gaya punggung 96, 100
Gerak 36, 54, 55, 56, 57, 89, 90, 94, 165, 190,
191, 193, 196
H
Handspring
76, 77, 78
Handstand
76, 77, 84
I
Irama 85, 86, 87, 89, 189, 190, 191, 194
J
Jalan 108, 109, 110, 115, 116, 120-128, 153,
160, 159, 175-180
Jantung 52, 57, 140
Jarak 43, 45, 64, 65, 177
Jasmani 61-74, 171, 172, 173, 174, 175, 176,
177, 180
Jurus 162, 165, 166, 167, 168, 170, 167
K
Kebakaran 117, 118, 119, 120, 123, 124
Kebugaran 61, 62, 171-180, 172-180, 173,
174-180, 178-180
Kecepatan 36, 62, 64-74, 135-140, 174-180
Kekuatan 62, 63, 101, 211
Kelentukan 62, 68
Ketangkasan 63, 64, 65, 68, 690, 70, 127,
147, 148, 149, 150, 151, 152, 184, 185
Kuda-kuda 52, 222
L
Lari 64, 65, 68, 71, 74, 128, 175, 177, 180
Latihan 4, 5, 7, 14, 19, 21, 26, 28, 33, 40, 43,
46, 47, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68,
69, 70, 71, 72, 73, 74, 136, 178, 194,
195, 226
Lempar cakram 154, 156, 160
Lompat jauh 42, 43, 48, 50, 224
Lompat tinggi 42, 49, 50, 224
M
Melempar 2, 28, 29, 131, 224
Memukul 28, 32
Menendang 3, 4, 5, 6, 18, 31, 32, 130, 132,
133
243
Indeks
N
Neck kip
76, 83, 84
O
Otot 62, 63, 66-74, 86-94, 96-102, 176-180,
197-198
Overhead pass 130, 131-140, 222
P
Palang tunggal 184-188
Pencak silat 51, 52, 53, 54, 57, 58, 59, 161,
162, 168, 224
Penjelajahan 103-116, 222
Peregangan 62, 69, 70
Pitcher
28-40, 34-40
R
Renang 85, 86-94, 95, 96-102, 200-206
Rounders 27, 28, 29, 34, 224
S
Senam 75, 76, 81, 82, 86, 87, 89, 91, 92, 94,
181, 182, 183, 184, 185, 186, 189, 190,
191, 194, 196, 197, 198, 222, 226
Servis 14, 15, 16, 18, 20, 142, 143–144, 147,
152. 223-236
Sikap pasang 52, 55, 56, 57, 164-170
Sleeping bag 104-116
Smes 14, 18, 19-26, 223-226, 225
so
Ğ
ball 27-40, 127, 128,
Strategi 21-26, 34-40, 135-140, 223-226
Survival 104-116
T
Taktik 2, 5, 9, 12, 19, 24, 28, 32, 102, 107,
108
Teknik 3, 14, 15, 19, 25, 26, 28-40, 29-40, 31-
40, 33-40, 37-40, 40, 52-60, 54, 55-60,
57, 58, 79-84, 96-102, 97-102, 99-102,
127-128, 130-140, 131, 139, 140, 142,
142-152, 151-152, 154-160, 155-160,
156-160, 162-170, 164-170, 183-188,
200-206, 201-206, 219-226
Tes 171, 172, 173, 175, 176, 177, 179, 180
Tolakan 43, 45, 154, 155, 156, 160
Tolak peluru 154-160
244
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
Da
Ğ
ar Pustaka
Atmaja, S. U. 1999.
Perwasitan Senam Aerobik
. Bandung FPOK IKIP.
Badruzaman. 2007.
Teori Renang 1
. Bandung: FPOK UPI.
Bola. 2005.
Bola
. Jakarta: PT Tunas Bola.
Dinata, M. 2003.
Dasar-Dasar Mengajar Bola Basket
. Bandar Lampung: Cerdas
Jaya.
Durrawatcher. 1984.
Bola Voli: Belajar dan Berlatih Sambil Bermain
. Jakarta:
Gramedia.
Harsono. 1988.
Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching
. Jakarta:
Depdikbud.
Harsono. 2001.
Latihan Kondisi Fisik
. Bandung: FPOK UPI
Hendrayana, Y. 2003.
Permainan Atletik
. Bandung: FPOK UPI.
Jurnal Wisata dan Olahraga. 2006. Bandung: Jurusan Pendidikan Kesehatan dan
Rekreasi FPOK UPI.
Karnadi, I. 1997.
Metodik Renang
. Bandung: FPOK IKIP.
Kosasih, E. 1982.
Olahraga: Teknik dan Program Latihan
. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Lubis, J. 2004.
Pencak Silat: Panduan Praktis
. Jakarta: Raja Gra
fi
do Persada.
Lutan, R. 1999.
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Penjaskes
. Jakarta:
Depdikbud.
Mahendra, A. 2005.
Musik dan Gerak
. Bandung: FPOK UPI.
––––––––––––. 2001.
Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar
. Jakarta: Depdiknas.
Matjan, B. 2005.
Olahraga dan Cidera
. Bandung: FPOK UPI
PSSI. 2003.
Rule Of The Game (Peraturan Permainan) FIFA
. Jakarta: PSSI
PERBASI. 2004.
Bola Basket Untuk Semua
. Jakarta: PERBASI.
Saputra, Y. M. 2003.
Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
Subarjah, H. 2001.
Bulu Tangkis
. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.
–––––––––––. 2000.
Bahan kuliah Bulu tangkis
. Bandung: FPOK UPI
Sumanto, S. 1991.
Senam
. Jakarta: Depdikbud.
Tjahwa, T. 1996.
Pedoman Mengajar teknik Dasar Permainan So
Ğ
ball
. Bandung:
FPOK IKIP.
Wahjoedi. 2001.
Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani
.Jakarta: Raja Gra
fi
ndo
Persada.
Yudiawan, D. 2002.
Panduan Praktis Berpetualang di Alam Bebas
. Jakarta: Puspa
Swara
Sumber Lain:
Internet, Majalah Olahraga, dan Surat Kabar
Lampiran
245
Lampiran
SEA GAMES
SEA Games adalah Pesta Olahraga
Negara-Negara Asia Tenggara (Inggris:
Southeast Asian Games
) atau biasa
disingkat SEA Games adalah ajang
olaahraga yang diadakan setiap dua
tahun dan melibatkan 11 negara Asia
Tenggara. Peraturan pertandingan di
SEA Games dibawah naungan Federasi
Olahraga Asia Tenggara (Inggris:
Southeast Asian Games Federation
)
dengan pengawasan dari Komite
Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan
Southeast Asian Peninsular Games
atau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh
Laung Sukhumnaipradit
, pada
saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk
mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan
ASEAN.
Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan
Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara
pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu
dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember
1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia,
Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan
masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada
1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi
Southeast
Asian Games Federation
(SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-
Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara
Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-
Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXIII diadakan di Filipina
dari 27 November sampai 5 Desember 2005. Filipina menjadi tuan rumah untuk
ketiga kalinya.
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
246
OLYMPIADE
Olympiade adalah arena olahraga internasional yang diselenggarakan
secara besar-besaran tiap 4 tahun sekali. Olahraga ini diikuti dan menjadi
dambaan banyak negara sehingga tiap kali diselenggarakan selalu dalam ukuran
besar dengan peserta kolosal. Pada Olympiade 1984 di Los Angeles pesertanya
mencatat record terbanyak yaitu mencapai jumlah 140 negara. Olahraga ini
merupakan lanjutan dari perayaan Olahraga Yunani Kuno. Arena tersebut oleh
Pierre de Coubertin
diangkat menjadi olympiade modern dan diselenggarakan
pertama kali pada tahun 1896.
ASIAN GAMES
ASIAN Games atau pesta olahraga
Asia, secara teratur diselenggarakan 4 tahun
sekali. Tahun 1951 merupakan tahun pertama
peyelenggaraannya. Kala itu di New Delhi
India dengan peserta 600 orang dari 11 negara.
Sejak tahun pertama dari tahun ke tahun, kursi
kejuaraan Asian Games seakan tak terpisahkan
dari kubu Jepang. Tetapi pada Asian Games
IX di New Delhi tahun 1982, Cina berhasil
menumbangkan Jepang pada urutan ke dua.
Asian Games awalnya merupakan ajang
olahraga di Asia kecil.
Far Eastern Championship
Games diadakan untuk menunjukkan kesatuan
dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan
Jepang Kepulauan Filiping, dan Republik Rakyat Cina
Far Eastern Championship
Games
pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Negara Asia lainnya
berpartisipasi setelah diselenggarakan.
Far Eastern Championship Games
dihentikan
pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap
Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasi
fi
k.
Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia menerima kemerdekaannya.
Negara-negara baru tersebut meninginkan sebuah kompetisi yang baru di
mana kekuasaan Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan Asian
diperkuat oleh saling pengertian. Pada Agustus 1948, pada saat Olimpiade
di London, perwakilan India, Guru Du
Ĵ
Sondhi mengusulkan kepada para
pemimpin kontingen dari negara-negara Asia untuk mengadakan Asian
Games. Seluruh perwakilan tersebut menyetujui pembentukan Federasi Atletik
Asia. Panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam untuk
federasi atletik amatir Asia. Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk
dan menggunakan nama Federasi Asian Games (
Asian Games Federation
). Dan
menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi,
Lampiran
247
ibu kota India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap
empat tahun sekali.
Setelah beberapa penyelenggaraan Asian Games, Komite Olimpiade negara-
negara Asia memutuskan untuk merevisi konstitusi Federasi Asian Games.
Sebuah asosiasi baru, yang bernama Dewan Olimpiade Asia (
Olympic Council
of Asia/
OCA) dibentuk. India sudah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun
1982 dan OCA memutuskan untuk tidak mengubah jadwal yang sudah ada. OCA
resmi mengawasi penyelenggaraan Asian Games mulai dari tahun 1986 pada
Asian Games di Korea Selatan.
Pada tahun 1994, berbeda dengan negara-negara lainnya, OCA mengakui
negara-negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan,
Turkmenistan, dan Tajikistan.
THOMAS CUP
George Thomas
adalah seorang juara bulu
tangkis yang telah meraih berbagai gelar kejuaraan
sejak tahun 1920. Lahir 1898, George Thomas mencatat
prestasi karier yang sangat gemilang. Dalam 30 tahun,
90 kali menang di berbagai Kejuaraan Nasional dari
50 kali dalam Kejuaraan Nasional. Atas inisiatif
Thomas telah pula menghadiahkan satu piala besar
berlapis emas seharga 40.000 dolar yang setiap 3
tahun diperebutkan oleh berbagai Negara.
Penyelenggaraan Thomas Cup
1949 di Preston, Inggris dimenangkan oleh Malaya
1952 di Singapura dimenangkan oleh Malaya
1955 di Singapura dimenangkan oleh Malaya
1958 di Singapura dimenangkan oleh Indonesia
1961 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia
1964 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Indonesia
1967 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Malaysia
1970 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Indonesia
1973 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia
1976 di Bangkok, Thailand dimenangkan oleh Indonesia
1979 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia
1982 di London, Inggris dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
1984 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Indonesia
1986 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
1988 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
248
1990 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
1992 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Malaysia
1994 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia
1996 di Hongkong, dimenangkan oleh Indonesia
1998 di Hongkong dimenangkan oleh Indonesia
2000 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Indonesia
2002 di Guangzhou, Republik Rakyat Cina dimenangkan oleh Indonesia
2004 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
2006 di Sendai dan Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
2008 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
UBER CUP
Setelah penyelenggaraan Thomas cup di London,
permainan bulu tangkis putrid asal Inggris telah pula
menyatakan kesediaannya untuk menyumbangkan
sebuah piala bagi Turnamen Internasional Regu
Putri. Dia adalah
Mrs. Hs Uber
yang selama 25 tahun
merupakan permainan wanita andalan Inggris yang
sangat terkenal. Sejak pertama kali diperebutkan 1956-
1957 di Lytham St Annes Inggris, Piala Uber belum
pernah jatuh ke Eropa, bahkan negara kelahirannya
pun tidak.
Penyelenggaraan Uber Cup
1957 di Lancashire, Inggris dimenangkan oleh Amerika
Serikat
1960 di Philadelphia, Amerika Serikat dimenangkan oleh Amerika Serikat
1963 di Wilmington, Amerika Serikat dimenangkan oleh Amerika Serikat
1966 di Wellington, Selandia Baru dimenangkan oleh Jepang
1969 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Jepang
1972 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Jepang
1975 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia
1978 di Auckland, Selandia Baru dimenangkan oleh Jepang
1981 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Jepang
1984 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina
1986 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Tiongkok
1988 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Tiongkok
1990 di Nagoya dan Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Tiongkok
1992 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Tiongkok
Lampiran
249
1994 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia
1996 di Hongkong dimenangkan oleh Indonesia
1998 di Hongkong dimenangkan oleh Tiongkok
2000 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Tiongkok
2002 di Guangzhou, Tiongkok dimenangkan oleh Tiongkok
2004 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Tiongkok
2006 di Sendai dan Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Tiongkok
2008 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Cina
PON (Pekan Olahraga Nasional)
PON, Pekan Olahraga Nasional 1948 di kota
Solo. Penyelenggaraan pesta Pekan Olahraga
Nasional pertama sejak kemerdekaan RI tersebut
mempunyai nilai sejarah yang tidak sekedar dicatat
dalam peristiwa olahraga tetapi akan dikenang
sepanjang masa dalam Sejarah Kemerdekaan RI.
Pesta Olahraga ini memberikan arti politis sangat
besar terhadap republik yang hampir kucar-kacir
karena aksi Belanda yang ingin menduduki kembali
bumi pertiwi. Para atlet PON-I itu bertanding untuk
Indonesia benar-benar sudah ada. Dan memang,
pers Internasional kemudian melaporkan arena
itu sebagai salah satu bukti eksistensi Republik
Indonesia.
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia)
PSSI terbentuk 19 April 1930, masa dimana
pemerintahan kolonial masih selalu curiga pada
semua organisasi yang bersifat nasional. Tahun
1931 mulai menyelenggarakan kompetisi dengan
memperebutkan Kejuaraan nasional di kota Solo.
Sejak tahun 1931, hingga tahun 1943 secara teratur
kejuaraan tersebut diselenggarakan dengan baik.
Tetapi selama 6 tahun pernah terhenti yaitu di
masa penjajahan Jepang dan pada tahun-tahun
awal kemerdekaan, dan berlanjut sampai 1950.
Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas IX
250
KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)
Komite Olahraga Nasional (KON) atau Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah lembaga
otoritas keolahragaan di Indonesia.
Polemik mengenai penamaan ini muncul karena
terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Keolahragaan yang tidak menyebutkan nama KONI,
melainkan KON dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa pada
30 Juli, disepakati bahwa nama KONI dipertahankan
dan dibentuk KOI yang akan menjalankan fungsi sebagai
komite olimpiade nasional (
National Olympic Commitee
/
NOC) Indonesia. Walaupun begitu, polemik masih
muncul terutama dari kalangan Pemerintah dan DPR yang mengganggap masih
ada hal-hal yang bertentangan dengan UU dan PP tersebut, terutama mengenai
penamaan dan keanggotaan KONI.