Gambar Sampul PJOK · Bab 21 Kegiatan penjelajahan di alam bebas ke 2
PJOK · Bab 21 Kegiatan penjelajahan di alam bebas ke 2
HilmanNurhudaMia, dkk

24/08/2021 13:28:19

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kegiatan penjelajahan di alam bebas merupakan kegiatan yang menyenangkan

karena banyak berunsur petualangan. Dalam sebuah petualangan, seseorang

tidak akan pernah tahu bagaimana akhir perjalanannya. Apakah akan berhasil

sampai ke tujuan atau tidak. Hal ini dikarenakan banyak rintangan dan hambatan

yang mungkin terjadi di alam bebas.

Bahaya yang mungkin mengancam para penjelajah dapat berasal dari alam

dan dari dirinya sendiri. Bahaya dari alam umumnya terjadi di luar kuasa manusia.

Oleh karena itu, setiap penjelajah perlu mengetahui tindakan antisipatif dalam

menghadapi berbagai keadaan yang memaksa penjelajah untuk bertahan hidup.

Tujuan Pembelajaran:

• Siswa mampu mempraktikkan perencanaan dasar-dasar kegiatan menjelajah alam

bebas serta nilai kerja sama, toleransi, tolong menolong, pengambilan keputusan dalam

kelompok.

• Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan penjelajahan di alam

bebas serta nilai kerja sama, toleransi, tolong menolong, keputusan dalam kelompok.

Pelajaran 21

Penjelajahan di Alam Bebas (2)

Sumber

:

www2.swgc.mun.com

226

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

• Penjelajahan •

Sleeping bag

• Alam bebas •

Nesting

Survival

Vedpless

• Ransel • GPS

• Ponco

Penjelajahan di Alam Bebas

Peta Konsep

Kata Kunci

Dasar-dasar

keterampilan

penjelajahan di

alam bebas

Dasar-dasar

penyelamatan di

alam bebas

Persiapan sebelum

melakukan

penjelajahan di

alam bebas

Selama

melakukan

penjelajahan di

alam bebas

Hal penting

dalam

menghadapi

survival

Kebutuhan bagi

survivor

227

Pelajaran 21

Penjelajahan di Alam bebas (2)

A. Dasar-Dasar Keterampilan Penjelajahan di Alam Bebas

Risiko dalam melakukan kegiatan di alam hebas tergolong tinggi, jika

kegiatan tersebut tidak dipersiapkan dengan matang. Risiko yang mungkin

timbul ketika melakukan penjelajahan di alam bebas di antaranya cuaca buruk,

medan yang sulit, sumber air dan makanan yang kurang, serta gangguan hewan-

hewan liar. Walaupun demikian, hal-hal tersebut bukanlah halangan yang berarti

untuk melakukan penjelajahan di alam bebas jika dibekali dengan persiapan yang

matang.

Persiapan dalam melakukan penjelajahan di alam bebas terdiri atas persiapan

sebelum melakukan penjelajahan dan selama melakukan penjelajahan.

1. Persiapan Sebelum Melakukan Penjelajahan di Alam Bebas

Perencanaan perjalanan (

Pal

) sangat bermanfaat untuk mendukung dan

memudahkanmu dalam melakukan suatu penjelajahan. Keberhasilan suatu

penjelajahan ditentukan oleh persiapan-persiapan awal yang baik dan matang.

Oleh karena itu,

Pal

harus dikuasai benar-henar sehingga dapat terhindar dari

risiko yang berbahaya.

Sebelum melakukan penjelajahan, pengetahuan tentang kemampuan

diri sendiri sangat penting. Pengetahuan tersebut sangat bermanfaat untuk

menentukan posisi diri dalam kelompok. Jangan memaksakan diri jika

kemampuan

fi

sik kurang mendukung.

Terdapat tiga tahapan yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan

penjelajahan. Berikut ini adalah ketiga tahapan tersebut.

a. Rencana Penjelajahan

Dalam rencana penjelajahan terdapat beberapa hal yang harus ditentukan untuk

mempermudah dan menghindari kemungkinan buruk y

ang akan terjadi. Hal-hal

yang harus ditentukan dalam rencana penjelajahan adalah sebagai berikut.

Gambar 21.1

Menjelajah di alam bebas adalah kegiatan yang sangat menyenangkan

Sumber

:

www2.swgc.mun.com

228

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

1) Menentukan maksud dan tujuan melakukan penjelajahan

2) Menentukan tempat yang akan dituju

3) Pencarian informasi tentang lokasi tempat yang akan dituju

4) Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan

5) Menentukan waktu yang akan dibutuhkan

6) Menentukan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penjelajahan

7) Mempersiapkan

fi

sik dan mental

b. Rencana Perlengkapan

Perlengkapan adalah bagian yang sangat penting dalam penjelajahan.

P

erlengkapan harus disesuaikan dengan kebutuhan penjelajahan. Apabila

penjelajahan tersebut berupa

hiking

di tempat-tempat yang banyak dikunjungi

orang, perlengkapan yang dibawa dapat minim dan seadanya. Namun, jika

penjelajahan yang dilakukan adalah ekspedisi yang memerlukan waktu lama,

maka perlengkapan yang dibawa pun sangat banyak dan lengkap.

Agar memudahkan dalam merencanakan perlengkapan, buatlah da

Ğ

ar

perlengkapan yang akan dibawa. Perlengkapan dapat dikelompokkan menjadi

tiga kelompok, yaitu perlengkapan pribadi, perlengkapan kelompok, dan

perlengkapan teknis.

1) Perlengkapan Pribadi

Perlengkapan pribadi dapat dibagi-bagi menjadi tiga kelompok, yaitu

perlengkapan dasar, perlengkapan tidur, dan perlengkapan penunjang.

Pembagian kelompok ini dibuat untuk memudahkan dalam mempersiapkan

perlengkapan yang akan dibawa.

a) Perlengkapan dasar

• Ransel • Jaket

• Air minum dan makanan • Topi lapangan

• Sepatu • Celana

• Ponco/jas hujan • Baju

• Kaus kaki

Gambar 21.2

Perlengkapan yang dibawa harus sesuai dengan kebutuhan

Sumber

:

www.corbis.com

229

Pelajaran 21

Penjelajahan di Alam bebas (2)

b) Perlengkapan tidur

• Pakaian tidur

Sleeping bag

• Jaket

• Kaus kaki

• Matras

c) Perlengkapan penunjang

• Obat-obatan pribadi

• Alat mandi

• Alat tulis

• Pisau komando

• Alat makan

2) Perlengkapan Kelompok

Perlengkapan kelompok adalah perlengkapan yang dibawa untuk memenuhi

kebutuhan semua anggota kelompok. Berikut adalah macam-macam

perlengkapan kelompok.

a) Tenda

b) P3K kelompok

c) Perlengkapan masak

d) Alat masak (

nesting

)

e) Alat pembuat api (korek api, para

fi

n, kompor lapangan, trangia)

f) Tempat air (

vedplees

)

g) Bahan bakar (spiritus, dan minyak tanah)

3) Perlengkapan Teknis

Perlengkapan teknis adalah perlengkapan yang dibutuhkan untuk teknis-

teknis beraktivitas di alam bebas. Perlengkapan teknis dapat dibagi ke dalam

dua kelompok, yaitu alat bantu kelengkapan jalan dan kelengkapan khusus.

a) Alat bantu kelengkapan jalan

• Peta • GPS (

Global Positioning System

)

• Kompas • Golok

• Senter • Pisau

Webbing

Gambar 21.3

Perlengkapan kelompok

Sumber

:

www.corbis.com

(p

,

y

)

230

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

b) Perlengkapan khusus

Perlengkapan khusus adalah perlengkapan yang dibutuhkan dan

disesuaikan dengan tujuan penjelajahan dan kondisi medan. Contoh

perlengkapan khusus adalah sebagai berikut.

• Perlengkapan penelitian

• Perlengkapan penyusuran gua

• Perlengkapan penyusuran sungai

• Perlengkapan turun tebing

c. Rencana Perbekalan

Dalam merencanakan perbekalan yang akan dibawa, ada hal-hal yang perlu

diperhatikan, y

aitu lamanya perjalanan, keadaan medan, dan aktivitas yang

akan dilakukan. Sementara itu, syarat perbekalan makanan adalah makanan

yang mengandung cukup kalori dan gizi, tahan lama, serta mudah dalam hal

pengolahannya.

2. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Selama Melakukan

Penjelajahan di Alam Bebas

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penjelajahan di alam

bebas di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Usahakan untuk melakukan hal-hal yang telah direncanakan sebelumnya,

seperti tempat yang akan dituju dan lamanya waktu penjelajahan yang akan

dilaksanakan.

b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi pendirian kemah

antara lain sebagai berikut.

1) Hindari tempat yang rawan longsor, pohon tumbang, dan gangguan

binatang buas.

2) Hindari tempat yang menjadi jalan bagi binatang buas.

3) Terlindung dari hembusan angin.

4) Dekat dengan sumber air.

5) Tetap memelihara kondisi

fi

sik dan mental agar tetap sehat.

6) Jangan membuang sampah sembarangan. Jagalah kebersihan dan

kelestarian alam.

Gambar 21.4

Tenda untuk perlengkapan berkemah

Sumber

:

www.corbis.com

231

Pelajaran 21

Penjelajahan di Alam bebas (2)

Pelatihan 1

1. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

rencana penjelajahan!

2. Perlengkapan dibagi kedalam tiga kelompok, sebutkan!

3. Syarat apa yang harus diperhatikan dalam rencana perbekalan

penjelajahan?

B. Dasar-Dasar Penyelamatan Penjelajahan di Alam Bebas

Dalam melakukan kegiatan penjelajahan di alam bebas, ada kemungkinan

akan menghadapi suatu kondisi yang disebut survival. Survival berasal dari kata

survive

”, yang artinya upaya untuk mempertahankan hidup. Kondisi survival

dilakukan ketika ada perubahan dari kondisi normal ke kondisi kritis yang tidak

diinginkan, seperti tersesat dalam suatu pendakian gunung. Perubahan tersebut

terjadi karena adanya gangguan yang tiba-tiba atau secara mendadak dan dapat

menimbulkan bahaya. Berdasarkan sumbernya, bahaya dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu bahaya subjektif, dan bahaya objektif.

Bahaya subjektif adalah bahaya yang berasal dari diri kita sendiri. Misalnya,

kecerobohan, persiapan yang tidak matang, dan pengetahuan yang minim.

Sebaliknya, bahaya objektif adalah bahaya yang berasal dari luar diri kita.

Misalnya, tiba-tiba ada gempa bumi atau angin ribut.

Saat seseorang keluar dari kondisi normal dan memasuki kondisi survival,

yang harus ditekankan adalah kembali ke kondisi yang normal secepat mungkin

dan dalam kondisi

fi

sik dan mental yang baik. Faktor penting lainnya adalah

memelihara keinginan untuk bertahan (

will to survive

).

Ada tiga hal penting yang harus selalu diingat ketika menghadapi kondisi

survival, yaitu:

1. semangat untuk mempertahankan hidup,

2. kesiapan diri, dan

3. alat pendukung.

Semangat dan keinginan untuk bertahan harus selalu d

ij

aga jika berada

dalam situasi survival. Semangat adalah kunci penting agar kita dapat berpikir

jernih dan mencari jalan agar selamat dan keluar dari situasi survival. Kesiapan

diri juga merupakan hal pokok yang harus selalu ditumbuhkan dalam diri kita.

Selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal di luar dugaan kita sangat

membantu untuk keluar dari kondisi survival.

Alat pendukung merupakan hal penting untuk dapat bertahan. Dengan

adanya alat pendukung akan lebih memudahkan untuk dapat keluar dari kondisi

survival. Hal ini juga berhubungan dengan kematangan dalam merencanakan

dan mempersiapkan perlengkapan atau peralatan yang dibawa.

232

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

Ada beberapa kebutuhan dasar bagi survivor agar dapat mempertahankan

hidup, yaitu sebagai berikut.

1. Perlindungan Pribadi

Dalam kondisi survival, komponen pokok untuk perlindungan pribadi yaitu

pemeliharaan suhu tubuh agar tetap normal dan pencegahan luka. Pemeliharaan

suhu tubuh normal sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

2. Pakaian

Pakaian adalah benteng terakhir kita untuk bertahan hidup terutama jika

makanan, air,

shelter

, dan api berada dalam jumlah terbatas atau tidak ada sama

sekali. Jika survivor memakai pakaian yang sesuai dengan fungsinya, survivor

dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama dan dapat memenuhi

kebutuhannya, seperti membuat api,

shelter

, dan mencari makanan. Selain

berfungsi sebagai pelindung dari cuaca luar, pakaian juga berfungsi sebagai

pelindung terhadap bahaya luka secara

fi

sik yang diakibatkan oleh tumbuhan,

medan yang terjal, dan gangguan binatang seperti gigitan dan sengatan.

3. Bivak

Bivak adalah pelindung survivor terhadap segala hal berbahaya yang berasal

dari lingkungan. Lokasi dan tipe bivak sangat bervariasi bergantung tipe survival

yang dihadapi. Ada beb

erapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih

lokasi pembuatan bivak, di antaranya:

a. waktu dan energi yang dibutuhkan untuk membuat bivak,

b. keamanan dan kenyamanan bivak,

c. kondisi cuaca,

d. fasilitas alam seperti pohon, dedaunan dan gua, dan

e. bahan yang dibawa, seperti ponco dan

fl

y sheet

.

4. Peralatan Pendukung

Peralatan pendukung dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) peralatan pendukung kemampuan survivor untuk tetap

survive

dalam

kondisi survival, dan

2) peralatan pembantu survivor untuk memberi tanda sebagai alat komunikasi

dengan pihak luar.

Syarat alat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak luar harus

kontras dengan alam sekitarnya sehingga dapat menarik perhatian. Contoh benda yang

dapat digunakan sebagai alat komunikasi adalah peluit, cahaya, api, kain, dan asap.

5. Api

Api sangat penting bagi survivor karena berfungsi sebagai penghangat,

penerang, pemberi tanda, serta untuk memasak makanan dan air. Selain itu,

fungsi api yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan semangat psikologis

survivor. Api dapat dihasilkan dari korek api, lensa pembesar, dan batu api.

233

Pelajaran 21

Penjelajahan di Alam bebas (2)

6. Makanan dan Air

Makanan dan air diperlukan survivor untuk memelihara fungsi metabolisme

tubuh agar tetap normal. Selain itu, makanan dan air diperlukan untuk memelihara

kekuatan dan ketahanan serta untuk mengatasi stres

fi

sik survivor. Sumber

makanan dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan

sekitar. Sumber makanan dari tumbuhan terutama berasal dari tumbuhan yang

hanyak mengandung karbohidrat. Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam

mencari sumber makanan dari tumbuhan, yaitu:

• harus dapat dimakan, rasanya cukup enak dan sesuai untuk lidah; serta

• tumbuhan tersebut harus tersedia di areal sekitar kita.

Makanan yang berasal dari hewan mengandung nilai yang tinggi terutama

kandungan lemak dan proteinnya. Segala sesuatu yang berjalan, merayap,

berenang, dan terbang dapat digunakan sebagai sumber makanan. Hal yang tidak

kalah penting dalam hal makanan dan minuman adalah survivor harus mengetahui

cara pengolahannya. Hal tersebut sangat penting karena cara pengolahan yang

salah dapat menyebabkan keracunan. Selain makanan, air merupakan faktor

penting dalam bertahan hidup. Seseorang dapat bertahan hidup selama beberapa

minggu tanpa makanan, tetapi seseorang dapat meninggal dunia jika tidak minum

beberapa hari. Oleh karena itu, jika air survivor habis, survivor harus mengetahui

Pelatihan 2

1. Apa yang dimaksud dengan survival?

2. Jelaskan jenis bahaya berdasarkan sumbernya!

3. Sebutkan tiga kebutuhan dasar bagi survivor!

4. Apa yang dimaksud dengan bivak?

5. Sebutkan beberapa pertimbangan untuk pemilihan lokasi bivak!

Gambar 21.5

Api di alam bebas memiliki fungsi

Sumber

:

campo-ongo.com

b

234

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

Re

fl

eksi

Penjelajahan di alam bebas penting untukmu lebih mengenal alam. Alam

yang indah dapat kamu jelajahi dan memberikanmu banyak manfaat. Manfaat

apa yang kamu rasakan dengan melakukan penjelajahan di alam bebas?

Rangkuman

Melakukan penjelajahan di hutan, gunung dan pantai merupakan kegiatan

yang menyenangkan, akan tetapi dalam melakukan penjelajahan diperlukan

persiapan yang sangat matang karena risiko yang akan dihadapi sangat besar.

Adapun peralatan yang harus dipersiapkan yaitu peralatan pribadi dan kelompok,

selain itu makanan yang dibawa juga harus mendukung terhadap kegiatan

penjelajahan.

Alat pendukung merupakan hal penting untuk dapat bertahan. Dengan

adanya alat pendukung akan lebih memudahkan untuk dapat keluar dari kondisi

survival. Hal ini juga berhubungan dengan kematangan dalam merencanakan dan

mempersiapkan perlengkapan atau peralatan yang dibawa.

235

Pelajaran 21

Penjelajahan di Alam bebas (2)

Evaluasi 21

A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!

1. Berikut ini yang

bukan

merupakan hal-hal yang dilakukan dalam

merencanakan penjelajahan adalah ....

a. penentuan maksud dan tujuan

b. pencarian informasi lokasi yang akan dituju

c. penentuan dana yang dibutuhkan

d. pencarian teman

2. Dalam merencanakan perlengkapan yang akan dibawa, perlengkapan

dikelompokkan menjadi ....

a. 2 c. 4

b. 3 d. 5

3. Berikut adalah perlengkapan yang harus dibawa,

kecuali

....

a. perlengkapan pribadi

c. perlengkapan teknis

b. perlengkapan kelompok

d. perlengkapan tambahan

4. Salah satu contoh perlengkapan dasar adalah ....

a. ransel c. alat tulis

b. matras d. pisau komando

5. Perlengkapan teknis yang digunakan sebagai alat bantu kelengkapan jalan yaitu ....

a. sendok, piring, dan gelas

c. spiritus, para

fi

n, dan minyak tanah

b. jaket, matras, dan

sleeping bag

d. peta, kompas, dan GPS

6. Hal yang penting dalam menghadapi situasi survival adalah sebagai berikut,

kecuali

....

a. semangat c. kedewasaan diri

b. kesiapan diri d. alat pendukung

7. Perlengkapan kelompok adalah ....

a. perlengkapan untuk panjat tebing

b. perlengkapan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota

c. perlengkapan yang harus dibawa

d. perlengkapan berat

8. Contoh perlengkapan kelompok adalah sebagai berikut,

kecuali

....

a. tenda c. perlengkapan masak

b. P3K kelompok d. perlengkapan tidur

9. Untuk dapat memelihara suhu tubuh tetap normal diperlukan hal berikut,

kecuali

....

a. pakaian c. api

b. bivak d. pisau komando

10. Contoh alat yang dapat dipakai untuk berkomunikasi, yaitu ....

a. api dan asap

c. pohon dan peluit

b. air dan daun

d. semak dan sungai

236

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

1. Persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan penjelajahan di

alam bebas?

2. Sebutkan hal-hal yang harus ditentukan dalam rencana penjelajahan!

3. Apa saja yang termasuk dalam perlengkapan dasar?

4. Terangkan dengan jelas yang dimaksud dengan perlengkapan teknis dan

sebutkan contohnya!

5. Apa yang dimaksud dengan bahaya subjektif dan bahaya objektif?

C. Kerjakanlah tugas berikut dengan baik!

1. Buatlah sebuah rencana

hiking

atau

camping

bersama teman-temanmu!

2. Praktikanlah cara membuat api unggun pada saat

camping

di bawah bimbingan

gurumu.

3. Jika selama melakukan penjelajahan di alam bebas terjadi kekurangan perbekalan

makanan, apa yang sebaiknya kamu lakukan?

237

Evaluasi

Semester 2

Evaluasi Semester 2

A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!

1. Bola dilemparkan dari atas kepala merupakan teknik melempar yang disebut ....

a.

overhead pass

b.

chest pass

c.

bounce pass

d.

heading pass

2. Teknik

man to man marking

merupakan teknik ....

a. pertahanan

b. penyerangan

c. mengoper bola

d. menggiring bola

3. Berikut ini merupakan teknik pukulan dalam permainan bulu tangkis,

kecuali

....

a.

lay up shot

b.

drop shot

c.

drive

d.

service

4. Pemukul yang digunakan dalam permainan bulu tangkis adalah

a.

bat

b.

glove

c. raket

d.

club

5. Gerakan untuk memberikan gaya dorong pada sebuah benda untuk

menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dinamakan ....

a. jalan

b. lompat

c. lari

d. tolak

6. Pada saat memutar badan dan mengayunkan cakram ke samping depan atas,

sudut yang dibentuk adalah ....

a. 30°

b. 40°

c. 60°

d. 90°

7. Nomor lempar yang pelaksanaannya menekankan pada dorongan lengan

yaitu ....

a. lontar martil

b. tolak peluru

c. lempar lembing

d. lempar cakram

238

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

8. Sikap yang dilakukan oleh seorang pesilat di awal dan akhir penampilannya

adalah ....

a. kuda-kuda c. berdoa

b. pasang d. salam

9. Kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu sesingkat-

singkatnya disebut ....

a. daya tahan otot c. kecepatan

b. kekuatan d. kelincahan

10. Salah satu contoh tes yang dapat digunakan untuk mengukur daya tahan

otot adalah ....

a.

push up

c. lari cepat 6 detik

b. lari 2,4 km d.

sit up

11. Istilah lain untuk kelincahan, yaitu ....

a.

speed

c.

endurance

b.

power

d.

agility

12. Gerakan senam yang menunjukkan bentuk aktivitas gerak dalam kehidupan

sehari-hari disebut ....

a. senam c. aerobik

b. drama d. pantomim

13. Di Indonesia senam dikenal mulai tahun ....

a. 1910 c. 1912

b. 1911 d. 1913

14. Renang gaya bebas disebut juga ....

a.

breast stroke

c.

dolphin kick

b.

dog style

d.

crawl

15. Istilah lain untuk meloncat pada renang adalah ...

a.

diving

c.

rowing

b.

swimming

d.

norkling

16. Pada saat meluncur, posisi kepala adalah ....

a. di atas permukaan air

c. menengok ke samping kiri

b. di bawah permukaan air

d. menengok ke samping kanan

17. Bagian tubuh yang pertama masuk ke air pada saat melakukan

diving

adalah ....

a. jari-jari c. wajah

b. kepala d. dada

18. Penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut,

kecuali

....

a. penebangan hutan dengan liar c. buang sampah sembarangan

b. kegiatan reboisasi

d. pendangkalan air sungai

19. Air laut yang meluap dapat menyebabkan terjadinya ....

a. badai c. gempa bumi

b. banjir laut d. tsunami

20. Skala pengukuran kekuatan gempa adalah ....

a. skala richter c. skala kecepatan gempa

b. skala intensitas gempa

d. skala prioritas

239

Evaluasi

Semester 2

B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

1. Bagaimanakah teknik melakukan

overhead pass

?

2. Jelaskan teknik melakukan lempar cakram!

3. Jelaskan sistern penilaian dalam pertandingan pencak silat!

4. Jelaskan secara singkat perkembangan pencak silat di Indonesia!

5. Jelaskan prosedur pelaksanaan

zig-zag run tes

t!

6. Bagaimanakah teknik meloncat pada renang gaya bebas?

7. Bagaimanakah teknik pengambilan napas pada renang gaya bebas?

8. Apa yang dimaksud dengan banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut?

9. Apa yang kamu lakukan jika terjadi gempa bumi?

10. Sebutkan penyebab terjadinya banjir!

240

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

Glosarium

Atletik

: cabang olahraga yang memerlukan kekuatan, ketangkasan,

dan kecepatan yang terdiri atas nomor lari, lompat, jalan,

dan lempar.

Babak

: bagian permainan yang waktunya tertentu.

Bencana

: sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan,

kerusakan, kerugian, atau penderitaan.

Blocking

:

teknik pertahanan untuk membendung bola permainan bola

voli.

Chest pass

:

teknik mengoper bola dari depan dada dalam permainan

bola basket.

Daya tahan

:

kemampuan bertahan terhadap segala pengaruh dari luar

yang dapat merugikan.

Dribble

:

memantul-mantulkan bola ke lantai atau ke tanah dengan

berlari cepat atau pelan dengan langkah-langkah panjang

atau kecil.

Finis

: bagian terakhir dari suatu perlombaan.

Formasi

:

susunan pola penyerangan atau pertahanan.

Gelandang

:

pemain sepak bola pada bagian tengah.

Instalasi

:

perangkat peralatan teknik berserta perlengkapannya yang

dipasang pada posisinya dan siap dipergunakan.

Jasmani

: tubuh, badan, atau benda sebagai lawan rohani.

Kelenturan

: keadaan lentur.

Konsisten

: tetap, tidak berubah-ubah.

Koordinasi

: pengaturan suatu kegiatan sehingga peraturan dan tindakan

yang akan dilakukan tidak saling bertentangan atau simpang

siur.

Kuda-kuda

:

sikap siaga dalam bela diri dengan posisi kaki dan tubuh

yang siap menerima serangan.

Libero

:

pemain penjelajah dalam sepak bola.

Net

: jaring yang dibuat khusus untuk permainan olahraga, seperti

bulu tangkis, voli, dan tenis, dipasang melintang membagi

lapangan permainan menjadi dua bagian.

Otot

:

urat yang keras yang berfungsi menggerakan organ tubuh.

Overhead pass

:

teknik mengoper bola dari atas kepala dalam permainan

bola basket.

Penjelajahan

: proses atau cara menjelajahi (menelusuri daerah).

Peregangan

: proses atau cara meregangkan (tidak kendur).

Ritmik

: berirama.

241

Glosarium

Senam

: gerak badan dengan gerakan terten

Ĵ

u seperti menggerakkan

dan meregangkan anggota badan.

Servis

:

pukulan permulaan untuk memainkan bola.

Smes

:

pukulan keras yang menukik dan diarahkan ke pihak lawan.

Start

: sikap permulaan pada waktu akan melakukan jalan atau lari

dengan kaki atau tangan tidak boleh menyentuh garis batas

(harus berada di belakang garis batas)

Strategi

:

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus.

242

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

Indeks

A

Alam bebas 104, 224

Api 112, 118, 180, 120, 122

Atletik 41, 42, 47, 48, 154, 158, 222, 224,

224

B

Bela diri 51, 224

Bencana alam 207, 208, 209, 210, 216, 224

Berguling 77, 80, 83,

Blocking

14, 18, 19

Bola basket 131, 138

Bola voli 14, 24, 224

Bulu tangkis 141, 142, 150

C

Catcher

28, 34

Chest Pass

132

D

Daya tahan 62, 65, 66, 174

Dribbling

130, 133

G

Gaya bebas 200, 202

Gaya punggung 96, 100

Gerak 36, 54, 55, 56, 57, 89, 90, 94, 165, 190,

191, 193, 196

H

Handspring

76, 77, 78

Handstand

76, 77, 84

I

Irama 85, 86, 87, 89, 189, 190, 191, 194

J

Jalan 108, 109, 110, 115, 116, 120-128, 153,

160, 159, 175-180

Jantung 52, 57, 140

Jarak 43, 45, 64, 65, 177

Jasmani 61-74, 171, 172, 173, 174, 175, 176,

177, 180

Jurus 162, 165, 166, 167, 168, 170, 167

K

Kebakaran 117, 118, 119, 120, 123, 124

Kebugaran 61, 62, 171-180, 172-180, 173,

174-180, 178-180

Kecepatan 36, 62, 64-74, 135-140, 174-180

Kekuatan 62, 63, 101, 211

Kelentukan 62, 68

Ketangkasan 63, 64, 65, 68, 690, 70, 127,

147, 148, 149, 150, 151, 152, 184, 185

Kuda-kuda 52, 222

L

Lari 64, 65, 68, 71, 74, 128, 175, 177, 180

Latihan 4, 5, 7, 14, 19, 21, 26, 28, 33, 40, 43,

46, 47, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68,

69, 70, 71, 72, 73, 74, 136, 178, 194,

195, 226

Lempar cakram 154, 156, 160

Lompat jauh 42, 43, 48, 50, 224

Lompat tinggi 42, 49, 50, 224

M

Melempar 2, 28, 29, 131, 224

Memukul 28, 32

Menendang 3, 4, 5, 6, 18, 31, 32, 130, 132,

133

243

Indeks

N

Neck kip

76, 83, 84

O

Otot 62, 63, 66-74, 86-94, 96-102, 176-180,

197-198

Overhead pass 130, 131-140, 222

P

Palang tunggal 184-188

Pencak silat 51, 52, 53, 54, 57, 58, 59, 161,

162, 168, 224

Penjelajahan 103-116, 222

Peregangan 62, 69, 70

Pitcher

28-40, 34-40

R

Renang 85, 86-94, 95, 96-102, 200-206

Rounders 27, 28, 29, 34, 224

S

Senam 75, 76, 81, 82, 86, 87, 89, 91, 92, 94,

181, 182, 183, 184, 185, 186, 189, 190,

191, 194, 196, 197, 198, 222, 226

Servis 14, 15, 16, 18, 20, 142, 143–144, 147,

152. 223-236

Sikap pasang 52, 55, 56, 57, 164-170

Sleeping bag 104-116

Smes 14, 18, 19-26, 223-226, 225

so

Ğ

ball 27-40, 127, 128,

Strategi 21-26, 34-40, 135-140, 223-226

Survival 104-116

T

Taktik 2, 5, 9, 12, 19, 24, 28, 32, 102, 107,

108

Teknik 3, 14, 15, 19, 25, 26, 28-40, 29-40, 31-

40, 33-40, 37-40, 40, 52-60, 54, 55-60,

57, 58, 79-84, 96-102, 97-102, 99-102,

127-128, 130-140, 131, 139, 140, 142,

142-152, 151-152, 154-160, 155-160,

156-160, 162-170, 164-170, 183-188,

200-206, 201-206, 219-226

Tes 171, 172, 173, 175, 176, 177, 179, 180

Tolakan 43, 45, 154, 155, 156, 160

Tolak peluru 154-160

244

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

Da

Ğ

ar Pustaka

Atmaja, S. U. 1999.

Perwasitan Senam Aerobik

. Bandung FPOK IKIP.

Badruzaman. 2007.

Teori Renang 1

. Bandung: FPOK UPI.

Bola. 2005.

Bola

. Jakarta: PT Tunas Bola.

Dinata, M. 2003.

Dasar-Dasar Mengajar Bola Basket

. Bandar Lampung: Cerdas

Jaya.

Durrawatcher. 1984.

Bola Voli: Belajar dan Berlatih Sambil Bermain

. Jakarta:

Gramedia.

Harsono. 1988.

Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching

. Jakarta:

Depdikbud.

Harsono. 2001.

Latihan Kondisi Fisik

. Bandung: FPOK UPI

Hendrayana, Y. 2003.

Permainan Atletik

. Bandung: FPOK UPI.

Jurnal Wisata dan Olahraga. 2006. Bandung: Jurusan Pendidikan Kesehatan dan

Rekreasi FPOK UPI.

Karnadi, I. 1997.

Metodik Renang

. Bandung: FPOK IKIP.

Kosasih, E. 1982.

Olahraga: Teknik dan Program Latihan

. Jakarta: Akademika

Pressindo.

Lubis, J. 2004.

Pencak Silat: Panduan Praktis

. Jakarta: Raja Gra

fi

do Persada.

Lutan, R. 1999.

Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Penjaskes

. Jakarta:

Depdikbud.

Mahendra, A. 2005.

Musik dan Gerak

. Bandung: FPOK UPI.

––––––––––––. 2001.

Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar

. Jakarta: Depdiknas.

Matjan, B. 2005.

Olahraga dan Cidera

. Bandung: FPOK UPI

PSSI. 2003.

Rule Of The Game (Peraturan Permainan) FIFA

. Jakarta: PSSI

PERBASI. 2004.

Bola Basket Untuk Semua

. Jakarta: PERBASI.

Saputra, Y. M. 2003.

Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar.

Jakarta: Depdiknas.

Subarjah, H. 2001.

Bulu Tangkis

. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.

–––––––––––. 2000.

Bahan kuliah Bulu tangkis

. Bandung: FPOK UPI

Sumanto, S. 1991.

Senam

. Jakarta: Depdikbud.

Tjahwa, T. 1996.

Pedoman Mengajar teknik Dasar Permainan So

Ğ

ball

. Bandung:

FPOK IKIP.

Wahjoedi. 2001.

Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani

.Jakarta: Raja Gra

fi

ndo

Persada.

Yudiawan, D. 2002.

Panduan Praktis Berpetualang di Alam Bebas

. Jakarta: Puspa

Swara

Sumber Lain:

Internet, Majalah Olahraga, dan Surat Kabar

Lampiran

245

Lampiran

SEA GAMES

SEA Games adalah Pesta Olahraga

Negara-Negara Asia Tenggara (Inggris:

Southeast Asian Games

) atau biasa

disingkat SEA Games adalah ajang

olaahraga yang diadakan setiap dua

tahun dan melibatkan 11 negara Asia

Tenggara. Peraturan pertandingan di

SEA Games dibawah naungan Federasi

Olahraga Asia Tenggara (Inggris:

Southeast Asian Games Federation

)

dengan pengawasan dari Komite

Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan

Southeast Asian Peninsular Games

atau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh

Laung Sukhumnaipradit

, pada

saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk

mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan

ASEAN.

Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan

Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara

pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu

dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games.

SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember

1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia,

Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.

Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan

masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada

1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi

Southeast

Asian Games Federation

(SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-

Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara

Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-

Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXIII diadakan di Filipina

dari 27 November sampai 5 Desember 2005. Filipina menjadi tuan rumah untuk

ketiga kalinya.

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

246

OLYMPIADE

Olympiade adalah arena olahraga internasional yang diselenggarakan

secara besar-besaran tiap 4 tahun sekali. Olahraga ini diikuti dan menjadi

dambaan banyak negara sehingga tiap kali diselenggarakan selalu dalam ukuran

besar dengan peserta kolosal. Pada Olympiade 1984 di Los Angeles pesertanya

mencatat record terbanyak yaitu mencapai jumlah 140 negara. Olahraga ini

merupakan lanjutan dari perayaan Olahraga Yunani Kuno. Arena tersebut oleh

Pierre de Coubertin

diangkat menjadi olympiade modern dan diselenggarakan

pertama kali pada tahun 1896.

ASIAN GAMES

ASIAN Games atau pesta olahraga

Asia, secara teratur diselenggarakan 4 tahun

sekali. Tahun 1951 merupakan tahun pertama

peyelenggaraannya. Kala itu di New Delhi

India dengan peserta 600 orang dari 11 negara.

Sejak tahun pertama dari tahun ke tahun, kursi

kejuaraan Asian Games seakan tak terpisahkan

dari kubu Jepang. Tetapi pada Asian Games

IX di New Delhi tahun 1982, Cina berhasil

menumbangkan Jepang pada urutan ke dua.

Asian Games awalnya merupakan ajang

olahraga di Asia kecil.

Far Eastern Championship

Games diadakan untuk menunjukkan kesatuan

dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan

Jepang Kepulauan Filiping, dan Republik Rakyat Cina

Far Eastern Championship

Games

pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Negara Asia lainnya

berpartisipasi setelah diselenggarakan.

Far Eastern Championship Games

dihentikan

pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap

Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasi

fi

k.

Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia menerima kemerdekaannya.

Negara-negara baru tersebut meninginkan sebuah kompetisi yang baru di

mana kekuasaan Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan Asian

diperkuat oleh saling pengertian. Pada Agustus 1948, pada saat Olimpiade

di London, perwakilan India, Guru Du

Ĵ

Sondhi mengusulkan kepada para

pemimpin kontingen dari negara-negara Asia untuk mengadakan Asian

Games. Seluruh perwakilan tersebut menyetujui pembentukan Federasi Atletik

Asia. Panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam untuk

federasi atletik amatir Asia. Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk

dan menggunakan nama Federasi Asian Games (

Asian Games Federation

). Dan

menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi,

Lampiran

247

ibu kota India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap

empat tahun sekali.

Setelah beberapa penyelenggaraan Asian Games, Komite Olimpiade negara-

negara Asia memutuskan untuk merevisi konstitusi Federasi Asian Games.

Sebuah asosiasi baru, yang bernama Dewan Olimpiade Asia (

Olympic Council

of Asia/

OCA) dibentuk. India sudah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun

1982 dan OCA memutuskan untuk tidak mengubah jadwal yang sudah ada. OCA

resmi mengawasi penyelenggaraan Asian Games mulai dari tahun 1986 pada

Asian Games di Korea Selatan.

Pada tahun 1994, berbeda dengan negara-negara lainnya, OCA mengakui

negara-negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan,

Turkmenistan, dan Tajikistan.

THOMAS CUP

George Thomas

adalah seorang juara bulu

tangkis yang telah meraih berbagai gelar kejuaraan

sejak tahun 1920. Lahir 1898, George Thomas mencatat

prestasi karier yang sangat gemilang. Dalam 30 tahun,

90 kali menang di berbagai Kejuaraan Nasional dari

50 kali dalam Kejuaraan Nasional. Atas inisiatif

Thomas telah pula menghadiahkan satu piala besar

berlapis emas seharga 40.000 dolar yang setiap 3

tahun diperebutkan oleh berbagai Negara.

Penyelenggaraan Thomas Cup

1949 di Preston, Inggris dimenangkan oleh Malaya

1952 di Singapura dimenangkan oleh Malaya

1955 di Singapura dimenangkan oleh Malaya

1958 di Singapura dimenangkan oleh Indonesia

1961 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia

1964 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Indonesia

1967 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Malaysia

1970 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Indonesia

1973 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia

1976 di Bangkok, Thailand dimenangkan oleh Indonesia

1979 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia

1982 di London, Inggris dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

1984 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Indonesia

1986 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

1988 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

248

1990 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

1992 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Malaysia

1994 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia

1996 di Hongkong, dimenangkan oleh Indonesia

1998 di Hongkong dimenangkan oleh Indonesia

2000 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Indonesia

2002 di Guangzhou, Republik Rakyat Cina dimenangkan oleh Indonesia

2004 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

2006 di Sendai dan Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

2008 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

UBER CUP

Setelah penyelenggaraan Thomas cup di London,

permainan bulu tangkis putrid asal Inggris telah pula

menyatakan kesediaannya untuk menyumbangkan

sebuah piala bagi Turnamen Internasional Regu

Putri. Dia adalah

Mrs. Hs Uber

yang selama 25 tahun

merupakan permainan wanita andalan Inggris yang

sangat terkenal. Sejak pertama kali diperebutkan 1956-

1957 di Lytham St Annes Inggris, Piala Uber belum

pernah jatuh ke Eropa, bahkan negara kelahirannya

pun tidak.

Penyelenggaraan Uber Cup

1957 di Lancashire, Inggris dimenangkan oleh Amerika

Serikat

1960 di Philadelphia, Amerika Serikat dimenangkan oleh Amerika Serikat

1963 di Wilmington, Amerika Serikat dimenangkan oleh Amerika Serikat

1966 di Wellington, Selandia Baru dimenangkan oleh Jepang

1969 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Jepang

1972 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Jepang

1975 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia

1978 di Auckland, Selandia Baru dimenangkan oleh Jepang

1981 di Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Jepang

1984 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Republik Rakyat Cina

1986 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Tiongkok

1988 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Tiongkok

1990 di Nagoya dan Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Tiongkok

1992 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Tiongkok

Lampiran

249

1994 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Indonesia

1996 di Hongkong dimenangkan oleh Indonesia

1998 di Hongkong dimenangkan oleh Tiongkok

2000 di Kuala Lumpur, Malaysia dimenangkan oleh Tiongkok

2002 di Guangzhou, Tiongkok dimenangkan oleh Tiongkok

2004 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Tiongkok

2006 di Sendai dan Tokyo, Jepang dimenangkan oleh Tiongkok

2008 di Jakarta, Indonesia dimenangkan oleh Cina

PON (Pekan Olahraga Nasional)

PON, Pekan Olahraga Nasional 1948 di kota

Solo. Penyelenggaraan pesta Pekan Olahraga

Nasional pertama sejak kemerdekaan RI tersebut

mempunyai nilai sejarah yang tidak sekedar dicatat

dalam peristiwa olahraga tetapi akan dikenang

sepanjang masa dalam Sejarah Kemerdekaan RI.

Pesta Olahraga ini memberikan arti politis sangat

besar terhadap republik yang hampir kucar-kacir

karena aksi Belanda yang ingin menduduki kembali

bumi pertiwi. Para atlet PON-I itu bertanding untuk

Indonesia benar-benar sudah ada. Dan memang,

pers Internasional kemudian melaporkan arena

itu sebagai salah satu bukti eksistensi Republik

Indonesia.

PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh

Indonesia)

PSSI terbentuk 19 April 1930, masa dimana

pemerintahan kolonial masih selalu curiga pada

semua organisasi yang bersifat nasional. Tahun

1931 mulai menyelenggarakan kompetisi dengan

memperebutkan Kejuaraan nasional di kota Solo.

Sejak tahun 1931, hingga tahun 1943 secara teratur

kejuaraan tersebut diselenggarakan dengan baik.

Tetapi selama 6 tahun pernah terhenti yaitu di

masa penjajahan Jepang dan pada tahun-tahun

awal kemerdekaan, dan berlanjut sampai 1950.

Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

untuk SMP/MTs Kelas IX

250

KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)

Komite Olahraga Nasional (KON) atau Komite

Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah lembaga

otoritas keolahragaan di Indonesia.

Polemik mengenai penamaan ini muncul karena

terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan

Keolahragaan yang tidak menyebutkan nama KONI,

melainkan KON dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa pada

30 Juli, disepakati bahwa nama KONI dipertahankan

dan dibentuk KOI yang akan menjalankan fungsi sebagai

komite olimpiade nasional (

National Olympic Commitee

/

NOC) Indonesia. Walaupun begitu, polemik masih

muncul terutama dari kalangan Pemerintah dan DPR yang mengganggap masih

ada hal-hal yang bertentangan dengan UU dan PP tersebut, terutama mengenai

penamaan dan keanggotaan KONI.